Berawal Dari Persoalan Hutang Piutang Kemudian Cekcok Hingga Perkelahian

    Berawal Dari Persoalan Hutang Piutang Kemudian Cekcok Hingga Perkelahian

    Sumbawa Besar NTB - Jajaran Polsek Sumbawa mengamankan dua orang pelaku perkelahian di Blok C lingkungan Pasar Seketeng Sumbawa, kamis (1/8/2024) sekitar pukul 09.00 wita.

    Kapolsek Sumbawa, Ipda Eko Riyono, SH yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, sebelum terjadinya perkelahian di pasar seketeng, terlebih dahulu telah terjadi tindak pidana penganiayaan (pengeroyokan) yang dilakukan oleh JC dan SK terhadap BH (48).

    Saat itu, BH mendatangi kos SK di belakang pasar seketeng untuk mempertanyakan sisa hutang anaknya yang berangkat ke Taiwan. Entah kenapa, terjadi cekcok sehingga SK dan JC  melakukan pengeroyokan terhadap BH.

    Lanjut Kapolsek Sumbawa, setelah dikeroyok, BH kembali mendatangi JC di lokasi tempat berjualan yakni di komplek blok C Pasar Seketeng dan terjadi perkelahian. Keduanya sama sama memegang senjata tajam (Bate) yang merupakan barang jualan pedagang setempat.

    "Akibat dari perkelahian tersebut,   JC mengalami luka robek di lengan tangan kiri dan kening. Sedangkan BH mengalami luka robek di bagian siku kanan, " ungkap Ipda Eko.

    Personil polisi dari Polsek Sumbawa yang mendatangi TKP langsung mengamankan BH ke Polres Sumbawa. sedangkan JC dibawa ke PKM Unit 1 Sumbawa untuk mendapatkan perawatan, sekaligus mengamankan barang bukti senjata tajam (Bate) tanpa gagang ke Polres Sumbawa.

     

    "kejadian tersebut terjadi karena adanya hutang piutang antara BH dan SK yang berujung cekcok hingga perkelahian." tandas Kapolsek Eko. Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Penyidik Reskrim Polres Sumbawa untuk ditindak lanjuti. (Adb) 

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Jadi Pembina Upacara, Kasat Lantas Polres...

    Artikel Berikutnya

    Jelang Pilkada Sat Samapta Polres Sumbawa...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami